Detail Produk
Berat : - grSAMPAI KAPAN KITA AKAN MENCETAK "REMAJA"?
Barangkali kita bertanya-tanya apakah menjadi dewasa adalah suatu proses yang alami atau perlu ada pendidikan khusus dalam mendewasakan anak? Sehingga perlukah pendidikan aqil-baligh yang bertujuan membentuk anak menjadi pemuda bukan remaja?
Faktanya, semakin kesini usia anak menjadi pemuda (dewasa secara mental dan akal) semakin lambat. Dahulu mungkin usia 16 tahun sudah bisa berpikir secara matang, tapi sekarang usia 22 tahun saja masih dipertanyakan. Artinya baik lingkungan maupun sistem pendidikan di sekolah kurang mendukung anak menjadi seorang pemuda. Jadi apakah ingin dibiarkan saja sehingga tercetak lagi remaja demi remaja?
Kita tak perlu bertanya lagi apa dampak dari mencetak remaja secara terus menerus. Remaja-remaja seperti yang kerap diasosiasikan menimbulkan berbagai permasalahan sosial.. Dimulai dari kerusakan moral, kasus pemerkosaan, narkoba dsb yang diakibatkan dari ketidakmampuan mereka mempertahankan prinsip dan mengontrol nafsu dengan akal mereka.
Maka pendidikan aqil-baligh sangat diperlukan untuk mencegah tercetaknya "remaja", dengan menjadikannya mampu mempertahankan prinsip, mampu berpikir matang, bersosial dengan baik, berdampak baik pada kehidupan masyarakat, dst.
Jangan sampai ketinggalan!
___________________________